Saturday, July 23, 2011

Cinta.

Dia yang pernah dikasihi,rupanya masih ada didalam hati.
Tutur budi santun bahasanya,
Melunak jiwa lembut pandangannya,
Lantar aku terkesima,
Lara tidak meluka,
Apa kuingin adalah cinta-Nya,
Ditabur kasih harum mekar imannya,
Apa kuingin ada didepan mata,
Redha pencipta melalui cintanya,
Demi Allah yang kaya akan cinta-Nya.


Arina Khudori Kiswantoh,
Kg. Sg. Ramal Luar.

Saturday, July 9, 2011

Cermin

Kau perajut doa; dengan kosong dada
Meminta pohonan cinta, cita, dan harta
Agar tetap membugar di ladang dunia
Apabila nikmat ini berubah
Menjadi puing
Cuma untuk pertama kalinya; dan kau berpaling
Pandai mengakal; juga dangkal
Pandai berkias; juga berkilas
Terhantar ke tampuk kuasa; buta
Terhantar ke danau permata; alpa
Lihatlah hati, kau sedang mati!

Malu,
Cermin ini sedang berbicara padaku.


Arina Khudori Kiswantoh
Kg. Sg. Ramal Luar

Wednesday, July 6, 2011

Unggun-Bersih

Semakin lara kita didera bara -
kita laungkan juga pesan
merdeka:
Demokrasi sebenderang mentari
sehasrat hajat semurni harga
diri.
Lama resah kita - demokrasi
luka;
lama duka kita - demokrasi lara.
Demokrasi yang angkuh, kita
cemuhi;
suara bebas yang utuh, kita
idami!
Dua abad lalu Sam Adams
berseru:
(di Boston dijirus teh ke laut
biru):
Tak diperlu gempita sorak yang
gebu,
diperlu hanya unggun api yang
syahdu.
Kini menyalalah unggun sakti
itu;
kini merebaklah nyala unggun
itu.

A. Samad Said

#Dalam.